Wah tidak tega saya. Bokep sex Tetapi ya, mana tahan sih? Jemariku kini menyelinap ke dalam celana sutra dan CD-nya dan merasakan halusnya labia mayoranya yang sudah basah, ternyata meckynya tercukur rapih. Kiko hanya mendesah manja. Kiko tidak protes, malah membantu. Karena rambut Kiko tergerai di paha, terus karena memang sudah kebiasaan tiap pagi, maka si Jendral menggeliat dan menegak. Kalau cewe bule pasti akan bilang: kurang-kurangmasukinnya. Enak. “Iie, dame, dame Jay, dame!” Kiko berteriak menyuruhku berhenti tetapi mana mau saya berhenti. Kiko masih terlelap dalam pangkuanku. Mendengar itu bukannya saya berhenti malah jemariku mulai menyelinap ke arah pangkal pahanya. Kami lalu duduk di sofa kulit empuk. “Blesek.” Dengan sentakan saya mulai menekan ke bawah supaya si Jendral bisa masuk lebih dalam, untung si Kiko sudah basah. Hehehe.TAMAT Kan gentleman? Karena rambut Kiko tergerai di paha, terus karena memang sudah kebiasaan tiap pagi, maka si Jendral menggeliat dan menegak. Kebayang cewe ini sering berjemur.
