Kalau potong rambutya masuk ke tukang pangkas di pasar. Bokep Wiendatang. Tetapi tidak lama, suara pletakpletokterdengar semakin nyaring. Aku duduk di tepi dipan. Aku mengurungkan niatku. Ah sial. Kedua kali ia memasukkan jari tangannya. Sambil menjawab telepon di kursi iamenunggingkan pantatnya.Ya sekarang Sayang..! kataku makin berani.Kemudian aku merangkulnya lagi, menyiuminya lagi. Jangan dimasukkan dulu Sayang, aku belumsiap. Tapi masih terhalang kain celana. Oh.., aku hanya dapat menunduk,melihat kakinya yang bergerak ke sana ke mari diruangan sempit itu. Iamenikmati, tangannya mengocok Junior.Besar ya..? Bodoh, bodoh, bodoh. diamendesah keras.Lalu ia bangkit dan pergi secepatnya.Yang.., cepatcepat berkemas. Di mana? Wanita muda itu sudah keluar sejakmelempar celana pijit. Kring..! Aku menggelepar.Sst..! Oh.., aku hanya dapat menunduk,melihat kakinya yang bergerak ke sana ke mari diruangan sempit itu.
