“Kau sudah pulang, Sapto?”. Video bokep Suatu rasa yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Ya ampun! Ini bacaan orang besar”. Inilah pertama kali aku
menyentuh dada seorang gadis, sepanjang umurku. Dia menunjuk tepi tempat tidur, di antara pahanya yang terkangkang. Lalu siapa? Tekanan dada Kak Tina, beradu dengan tekanan punggungku. Benda lembut sebesar apel itu terasa lebih
hangat. Aku memicingkan mata, menguceknya dengan tanganku. Tekanan dada Kak Tina, beradu dengan tekanan punggungku. Aku semakin berani. Akupun keluar kamar, menyongsong dirinya. Berpandangan. Malu. Kubaca bagian depannya, aku memutuskan untuk tidak tertarik membacanya. Waktu mengambil rumput sapi aku memikirkan semua yang
terjadi, segalanya begitu fantastis. Astaga, memang basah! Aku tak berani
bertanya kepadanya. Pantas, Kak Tina tak
mengijinkanku membacanya, pikirku. Hanya itu saja. Suatu rasa yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Saat mataku melihat lemari Kak Tina yang terbuka (biasanya
selalu dikunci), aku tergerak untuk mencari novel yang
disembunyikannya.










