Ivana memalingkan wajah ketika Imron menyentuh bibirnya, tapi ruang gerak yang terbatas Imron berhasil juga melumat bibirnya. Bokep sex “Iya tuh, perawan tulen, gua aja keluarnya lebih cepet barusan, pokoknya legit banget !” Pak Kahar menimpali. “Hei…lagi asyik nih Pak Imron, ikutan dong !” serunya dari sana. Bulu kuduk Ivana merinding merasakan belaian tangan kasar Imron pada kulit pahanya. Wajah ketiga laki-laki itu sedang menyeringai mesum padanya, sepertinya mulai saat itu bayangan wajah-wajah mesum itu akan terus menghantuinya seumur hidup. Ivana tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima saja apa yang diperbuat mereka padanya, dari mulutnya terdengar suara desahan yang tertahan. Desahan Ivana bercampur bunyi tepukan pada pantatnya yang bertumbukan dengan selangkangan Imron. “Apa !! “Turunin badannya Non sampe nancap !” suruh Pak Kahar. Imron yang mendekapnya dari belakang menciumi leher dan pundaknya sehingga gadis itu semakin hanyut dalam birahinya.




















