Nampak ada perubahan besar pada Hawin. Aku tidak dapat lagi memandanginya.Kantorku sudah terlewat. Video bokep Aku duduk di tepi dipan. Duduk di tepi dipan. Pletak, pletok, sepatunya berbunyi memecah sunyi. Bau tubuh wanita setengah baya yang yang meleleh oleh keringat. Hidungnya tidak mancung tetapi juga tidak pesek. Jendela kubuka. Apakah perlu menhitung kancing. Ada dipan kecil panjangnya dua meter, lebarnya hanya muat tubuhku dan lebih sedikit.Wanita muda itu sudah keluar sejak melempar celana pijit. Membuang napas. Lha wong Mbak Hawin menutupi wajahnya begitu. Hawin datang. Ia tersenyum ramah. Tetapi, bayangan itu terganggu. Ia berlutut mengelap paha bagian belakang. Aku kegelian menikmati tangannya yang menari di atas kulit punggung. Bahannya tipis, tapi baunya harum. Lihatlah, masak ia begitu berani tadi menyentuh kepala Junior saat memijat perut.Ah, kini ia malah berlutut seperti menunggu satu kata saja dariku. Ya, seseorang toh dapat saja lupa pada sesuatu, juga pada sapu tangan. Dadaku berguncang.
