desah Ayung sambil mengatur posisinya diatas tubuh Andina kedua tangan Ayung memegangi pinggang Andina yang ramping itu. Tubuh lelaki yang berkulit kuning langsat itu nampak dipenuhi dengan hiasan tatto, sebuah kalung salib emas terlihat melintang dilehernya. Bokep sekonyong-konyong Andina melolong keras, tubuhnya yang tadi lemas bersujud seketika langsung menegang keras, kepalanya mendongak keatas disertai dengan matanya yang terbelalak. “Ooooogghhhh?.sss…ssakkitt?.aaaaakkhhh…” ,Andina menggeliat-geliat menahan rasa sakit diselangkangannya. bisik Frans sambil membopong memindahkan tubuh Andina kelantai. Dengan tangan-tangan kasarnya diraihnya kedua gundukan payudara itu oleh Ayung. Lidah Ayung mulai menyapu-nyapu gundukan kemaluan Andina, dijilat-jilatinya bagian tubuh yang amat pribadi bagi Andina itu. “Ja..jangann…pakkk…ammpunnn…jangann…”, pinta Andina sambil menagis. “Selasai??Frans mengacungkan jempolnya. Dengan santai tangan Ayung menjamah tubuh Andina, diremasnya kedua buah payudara Andina. Wajahnya menyeringai melihat tubuh Andina yang tergeletak lemah diatas sofa.“Sekarang giliranku?? Ukurannya tidak terlalu luas hanya sebesar 10 x 10 meter dan terdapat sebuah sofa besar untuk sarana pemotretan dan sebuah bilik untuk berganti baju.
