Namun aku singkirkan tangan Rahmi, dan aku remas payudara Rahmi dari luar kaos dan bh nya. “Enak kak, nikmat, pokoknya speechless deh! Bokep hihi..” Rahmi tersenyum manis.. Sejenak kulihat wajah Rahmi berubah, dia sedikit tegang. Di tengah banyak gadis yang kehilangan keperawanannya sebelum menikah Rahmi malah sama sekali belum tersentuh oleh siapapun. “Itu maksudnya apa mas?” Rahmi sedikit menggodaku. Alamak, memangnya sekarang masih zaman Siti Nurbaya main jodoh2an. “Owwwhhhh.. Selama beberapa menit aku terus meremas2 payudara Rahmi yang semakin mengeras karena terangsang.. Aku saja yang tergolong gak nakal pernah sekali2 nonton bokep dan masturbasi. Rahmi menurut saja, akhirnya dia langsung membuka kaosnya, aku tertegun melihat kemulusan dan putih kulitnya, benar2 mempesona. Aku yakin Rahmi sudah mulai terangsang, peniskupun sudah berdiri tegak dan ingin keluar dari sarangnya. kakak, kenapa ini?” Rahmi benar-benar tidak bisa mendefinisikan perasaannya, perasaan yang baru sekarang ia alami seumur hidupnya. Dia sangat anggun dan sangat sopan. Namaku Bilar, aku adalah seorang pengusaha konveksi




















