Sementara itu Daud menggosok-gosokkan tangannya ke bukit kemaluan yang ditumbuhi rambut halus yang baru merintis indah menghiasi bukit itu. Video bokep Marina berdiri mengeluarkan penis yang besar itu dari lubang vaginanya lalu berpakaian dan kembali lunglai di bangkunya menyusul Ria yang sudah terlelap. “Jangan takut, nanti kuberi uang”, kata Daud dengan nafas menggebu-gebu. Pada malam berikutnya, Daud dengan sabar menunggu. “Eeeghh.., niikhmat.., sekhali.., Om..”
“Yaakh.., memang.., nikhmat memekmu ini Mar.., oouggh..”. Sementara Marina mulai merasakan kenikmatan yang tiada duanya yang pernah dirasakannya. Daud maju dan tiba-tiba menyergapnya Marina siap menjerit, tetapi Daud dengan cepat menutup mulutnya. “aakh.., uuggh.., Paakk..”, Marina mendesah seiring menyemburnya air mani dari dasar lubuk kemaluannya. Marina mengerti maksud Om Jalil, dengan segan-segan dibukanya ikat pinggang Om Jalil lalu diturunkan ritsluitingnya, dikeluarkannya kemaluan yang sudah digenggamnya dari celana dalamnya. “Tung..guu.., sayang.., aakku.., juuggaa.., mmau.., ngecret..!”, ucap Om Jalil terputus-putus sambil menancapkan batang penisnya sedalam-dalamnya ke dalam vagina Ria.
