Mas mengusapkan pada bibir kewanitaanmu, Mas merasakan basahnya cairan cintamu, lalu Mas melesak pelan”, aku berkata dengan cepat sambil tanganku semakin keras meremasi kejantananku.Aku tak tahan lagi. Rupanya ia bergegas pulang sore ini karena ada janji dengan seseorang, begitu kata office boy yang dengan setia masih menungguku.“Acchh.., Tania, dengan siapa lagi kamu malam ini..?”, aku bertanya dalam hati sambil bergegas meninggalkan pintu ruang kantorku. Bokep Namun aku tidak berusaha meledeknya untuk kealpaannya ini.Aku paling tahu, Nia sangat sensitif pada perasaannya yang satu ini.“Sampai besok yaa.. Mengerang pelan karena merasakan tubuhku mulai bereaksi seperti biasanya, menyebabkan semua ototku terasa menegang, bagai seorang pelari yang sedang bersiap-siap melesat dari garis start. Kebetulan karena letak kamar Tania dekat dengan ruang telephone itu, maka kabelnya dengan mudah bisa ditarik ke kamarnya melalui jendela.“Mas, sekarang udah aman, nggak ada siapa-siapa..
