Ia menekannekan agak kuat. Bau tubuhnya tercium. Bokep Sial. Oh.., aq hanya dapat menunduk, melihat kakinya yg bergerak ke sana ke mari di ruangan sempit itu. Aq menggelepar.Sst..! Aq makin membenamkan wajah di atas tulisan majalah.Halo..! Di mana? Mungkin sapu tangan ini saja suatu kealpaan. Aq masih di atas angkot. Bodoh amat. Tunggu apa lagi. Hidungnya tdk mancung tetapi juga tdk pesek. dia mendesah keras.Lalu ia bangkit dan pergi secepatnya.Yg.., cepatcepat berkemas. Ya tdk apaapa, hitunghitung olahraga. Lalu memeknya, basah sekali. Bahannya tipis, tapi baunya harum. Toh ia sudah seperti pasrah berada di dekapan kakiku. Badannya berbalik lalu melangkah. Mobil melaju. Tapi tdk apaapa toh tipuan ini membimbingku ke alam lain.Dulu aq paling anti masuk salon. Mungkin sapu tangan ini saja suatu kealpaan.




















