Setiap siang sepulang sekolah, sambil mengembalakan tiga ekor sapi milik Pak Rochim, aku membaca Kho Ping Hoo. “Kau sudah pulang, Sapto?”. Bokep Bau tubuh Kak Tina memang aneh, agak-agak sangit. Baunyapun beda, seperti bau akasia.“Udah besar ngompol. Aku pun menurut. “Cuma bercanda. Dia suka membaca. Aku menikmati saja. Tempat tidurku terdengar berderak. Sudah pagi”, Guncangan di bahuku membuat aku terbangun.Memang aku harus bangun pagi. Membaca halaman itu. Mengelus-elus si kecil yang telah bangun. Saat tangannya beralih meremas payudaranya, terbukalah kewanitaannya. Sedang Kak Tina ke dapur. “Benar. “Sana, Urus sapi”, Usirnya kepadaku. Saat tidur aku merasa ingin pipis. Ini bacaan orang besar”. Kelihatannya bagus. Dadanya yang membusung turun naik ketika dia menarik nafas. Tapi entah kenapa, sangat mengundang gairah lelakiku saat itu.




















