Kulihat mereka menaiki bus bertuliskan IKIP di pinggirnya. Sex bokep Jantungku saat itu sangat tidak karuan. Lisa hanya menyisakan BH berwarna hitam dan celana dalam hitam. Kuletakkan tubuh semampai dengan tinggi 173cm itu tepat di pinggir tempat tidur. Aku hanya terdiam, aku tidak berani bergerak. “Ah… oh… uh… terus Dig…, ah… oooww!” Kembali dia berteriak kecil, saat ini aku mengerti, setiap kali dia berteriak pasti kemudian dia merubah posisinya. Aku hanya menurut dan tak bergerak. Gerakanku semakin kencang, cepat, dan tidak teratur.“Terus Dig, lebih cepat lagi… terus lebih cepat lagi Dig, terus.”Gerakanku semakin cepat. Kami berdua mendesah. Ketika aku sedang asyik bermain di celah surganya, dia menarik kepalaku. Kugerakkan bibirku dan kulumat kembali bibirnya. Sehingga setiap sore aku mengantarkannya ke tempat kost-nya. Lisa membuka baju tidurnya yang tipis. Wow… batang kejantananku sudah keras lagi. Selama ini Lisa hanya memanggil nama asliku seperti yang tertera di dalam absen kelasku.
