Van.. Bokep sex sorry yaa..” aku sedikit panik.Tiba-tiba Andri tertawa kecil.“Keliatannya loe emang punya masalah deh.. Gue juga di
rumah nggak ada kerjaan.”Saat itu Fitri kembali dari toilet. Seluruh batang kemaluanku terbenam ke dalam rahim
Andri. Lain kali juga gue
nggak keberatan.”“Huss! Tapi aku suka juga mendengarnya. ahh..”Payudara Fitri terasa legit dan kenyal. Aku terbengong beberapa saat.“Tia!..!” aku mengguncang-guncang tubuhnya.“Umm.. Nggak tau baliknya kapan.” Andri menjelaskan.“Nggak masalah kok. Sedotan mulut Andri benar-benar membuatku terbuai, apalagi ketika ia menyedot-nyedot ujung
kemaluanku dengan kuat.Enaknya tidak terlukiskan. nggak usah ngomongin Tia lagi ya?”“Oke.. Tia bukannya
tidak tahu.Tapi tampaknya dia tidak terlalu mempermasalahkannya. Sedangkan Tia, entah
kenapa (menurutku) hampir tidak punya nafsu seks.Tidak heran meskipun sudah lebih setahun kami menikah, sampai saat ini kami belum punya anak. Karena nafsuku sudah
sampai ke ubun-ubun, maka akal sehatku pun hilang.“Cerita doong..!” Andri kembali mendesak.“Mi.., loe mau pesta “assoy” lagi nggak?” aku memulai. Perhatiannya pada kebutuhanku sehari-hari sangat cukup.Hanya saja, kalau di tempat tidur dia sangat “hemat”.
