Pak Vito begitu membuka pahaku lalu membenamkan kepalanya di situ sehingga selangkanganku tepat menghadap ke mukanya. Beberapa menit sesudah aku selesai mandi, ibuku pun pulang. Bokep wangi, pasti Adik rajin merawat diri yah” godanya waktu menghirup kemaluanku yang kurawat dengan apik dengan sabun pembersih wanita. Kami berpelukan dengan tubuh lemas merenungi apa yang baru saja terjadi.Sofa tempat aku berbaring tadi basah oleh keringat dan cairan cintaku yang menetes disana. Tak lama kemudian dia cabut penisnya dan menurunkan kakiku. Aku lepaskan penisnya dari mulutku dan menatap padanya.Pak Vito menyuruhku mengambil HP-nya di atas meja ruang tamu, lalu dia berkata, “Ayo Dik, terusin dong karaokenya, biar Bapak ngomong dulu di telepon”. Suara kecipak cairan terdengar jelas setiap kali dia menghujamkan penisnya, cairanku sudah meleleh kemana-mana sampai membasahi sofa, untung sofanya dari bahan kulit, jadi mudah untuk membersihkan dan menghilangkan bekasnya. Dengan lembut dia mengecup keningku, dari sana kecupannya turun ke pipi, hingga berhenti di bibir, mulut kami kembali




















