ella melanjutkan perjalanan lidahnya, naik semakin ke atas, perlahan-lahan. “Ooh.. Bokep “Kamu terangsang ya, Will?” tanyanya pelan dan agak lirih. Setiap gerakan nyaris dalam beberapa detik, teramat perlahan. Sambil tetap mengulum, tangan kanannya bergerak menyentuh tanganku, ia tarik baju ketatnya dari selipan celana panjangnya. Begitu sensitifnya hingga bisa kurasakan kenikmatan hisapan dan jilatan ella begitu merasuk dan menggelitik seluruh urat-urat syaraf yang ada di sana. Menjilat, menghisap, naik turun. Sambil menunggu fanni, aku ngobrol dengan ella, aku sempat diperkenalkan oleh beberapa temannya yang bernama Susi, Icha dan Yana. Kutundukkan kepalaku untuk melihat yang sedang dikerjakan ella pada kemaluanku. Ia makin turun dan turun ke bawah. Agak lama kucoba membuka dan akhirnya terlepas juga. Kami sungguh menikmati setiap hari yang akan kami lalui dan telah kami lalui bersama. Aku naik-turunkan jari telunjukku. Kami serius mengikuti alur cerita film itu, hingga akhirnya semua penonton dikagetkan oleh suatu adegan.
