Mata Anisa merem melek kenikmatan. Kami berangkat lagi, tapi celaka, rombongan di depan tidak nampak lagi, nah lo?! Bokep Kami bergumul dan bergumul lagi. Aku memakaikan jaket parasut itu ketubuh Anisa. dia rupanya sudah melepas celana dalamnya sedari tadi. Anisa meraih tanganku dan menempelkan ke payudaranya. Lalu aku menghindar. Aku tersenyum saja. Saking lelahnya, rombongan mulai berkelompok dua-dua. Aneh bin ajaib, Anisa tampak sudah berkurang merasakan kedinginan malam itu, seperti aku juga. Veggy’nya. Pada jam 12 tengah malam, bulan nampak bersinar terang benderang. Setelah hujan reda, kami membuka ransel masing-masing. Esoknya kami memutuskan untuk berkemah sendiri dan mencari lokasi yang tak akan mungkin dijangkau mereka. Aku telanjang bulat, karena baju kami sedang kami jemur ditepi sungai. Veggy’nya dari spermaku, dia merangkul aku lagi. Bajuku basah kuyup, demikian juga baju Anisa. Diantara rombongan itu satu guru wanita (guru biologi) dan satu guru pria (guru olah raga).
