“yee, emangnya saya perempuan murahan apa,, enak aja si mbah?”. Dengan dipapah oleh Mbah Centeng, aku berdiri, setelah berdiri sperma mengalir keluar dari vaginaku dalam jumlah banyak, dan tak lama kemudian. Bokep “sip mbah, yaudah kalo gitu, saya pulang lagi ya mbah”. Setelah kupikir-pikir Mbok Tari ada benarnya juga sehingga aku menjadi tenang. Tiba-tiba kudengar suara. “mbah bayar deh, 5 juta per minggu”. “oh ya, nama hantu yang ngikutin lo Wawan kan?. “wah, dek Vina udah siap ya? Dengan dukungan dariku Tomang menggerakkan lidahnya dan menyapu bibir luar vaginaku dari atas ke bawah, dan sebaliknya sehingga tidak heran aku menggelinjang karena selain memang terasa nikmat, beberapa kali “itu dia, supaya lo bertiga lebih deket,, lo berdua boleh ******* ama dia”. Sejak kejadian malam itu, aku sering melihat bayangan Wawan baik di cermin, jendela, ataupun tepat berada di hadapanku.


















