Nggak marah?”“Ya enggak, ngapain marah.”“Sendirian dong dia?”“Mas Ivan kok nanyain Nancy mulu sih? Aku tak tahu apa mereka menyesal dengan kejadian malam ini. Video bokep Aku nggak tahan Mass… kayak kebelet pipis mas..” rintih Maya.Tak aku hiraukan rintihan itu. Aku cuman tersenyum kecut.“Udah putus aku sama dia.” jawabku kemudian.Nggak tahu deh, tapi aku menangkap ada yang aneh dari gelagat Maya. Gadis 14 tahun itu nampaknya senang mendengar aku putus. Sampai-sampai kedua gunung kembar Maya melonjak-lonjak. Nancy sengaja memancing birahiku.Melihat adegan itu, gairahku bangkit kembali, penisku ereksi lagi. Terdengar irama lagu India dari dalam rumah induk, pasti mereka lagi asyik menonton Gala Bollywood.Nggak tahu, entah karena suaraku merdu atau mungkin karena suaraku fals plus berisik, Maya datang menghampiriku.“Lagi nggak ngapel nih, Mas Ivan?” sapanya ramah (perlu diketahui kalau Maya memang orangnya ramah banget)“Ngapel sama siapa, May?” jawabku sambil terus memainkan Sialannya Cokelat.“Ah… Mas Ivan ini pura-pura lupa sama pacarnya.”Gadis itu duduk di sampingku (ketika dia duduk sebagian paha




















