Ia melingkarkan tangannya di leherku, aku pun memeluk tubuh sintal dan bermandi peluh itu lebih erat.Malam belum begitu larut ketika aku dan Liani sedang asyik bercinta di ruang tamu rumah kostnya. Gadis itu sudah sampai ke puncak syahwatnya kini giliran aku. Bokep Perlahan dia mulai mengayun, gerakanya seperti orang sedang naik kuda. Cairan kental menitik-nitik banyak sekali.Meski nafasnya ditahan, aku tahu gemuruh di dadanya sudah sedemikian hebat. Sangat kenyal, hangat dan enak rasanya.“Aku udah gak tahan lagi Bang,” rintihnya lirih, tubuhnya semakin panas dan berkeringat, tubuhku juga sama.Dalam hawa malam yang cukup sejuk karena hujan itu seolah tubuh kami mengeluarkan uap. Liani teman sekost nya yang menyambutku. “Maaf, Bang, cuma ini yang aku sediakan,” katanya sambil setengah embungkuk meletakkan gelas itu di meja di hadapanku.Tanpa sadar belahan dada gaun tidur gadis itu agak melorot, menampakkan dua bulatan putih yang mau tidak mau merasuk ke mataku. melepas gaunnya yang sudah setengah terbuka.




















