eh.. Bokep sex sama ndoromu ini..”.Kemudian Tika aku angkat dan mulai aku baringkan di ranjang empukku ini. Ketika aku tawarkan untuk ke rumah sakit, Ibu itu menolak dan katanya lukanya tidak parah.“Ya udah bu, sekarang aku antar Ibu pulang, dimana rumah Ibu?”
“Nggak usah den, si Mbok nggak usah diantar”. aku terusin ceritanya.Kemudian aku jongkok diantara kakinya dan mulailah aku singkap rok yang dipakai Tika sampai ke pinggang. Tika capek.. Setelah sekitar 13 menit aku jilati clitnya dan ternyata Mbok inemku ini tidak ada reaksi.. Jadi ya wajar kalau spermaku kental dan agak amis.Kemudian aku peluk bidadariku kecilku ini dan sesuai janjiku dia aku kasih es krim rasa vanilla. udah gede masih ngompol di kasur..”. Tika jijik Ndoro..”. SAmbil aku terus meusuk-nusuk memeknya, aku selalu perhatikan wajah imutnya Tika. “Inggiih.. suur.. “Nduk.. nduuk..”. “Oh iya Nduk.. udah belum..! “Kenapa Mbok, inikan sudah malam, nggak apa-apa Mbok aku antar ya?”
Si mbok ini tidak menjawab pertanyaanku dan hanya menunduk lesu




















