Kubukakan pintu. Aku melihat dia masih mamakai celananya, padahal aku ingin sekali melihat bongkahan selangkangannya dalam bungkusan ceana dalam. Bokep Aku tahu aku sudah dekat, kubenamkan wajahku sedalm mungkin dan pelukanku kupererat. Akupun melebarkan selimutku.Tak ada keraguanku sedikitpun kalo dia akan berbuat seperti seorang penjahat nantinya bahkan membunuh. Di tengah obrolan tadi dia masih ingin melanjutkan perjalanan seandainya hujan berhenti, walau kutawarkan juga untuk bermalam.“Aku dah ngantuk nih, aku tidur duluan yah. Kudorong jari telunjukku ke arah genggamannya. Tapi lanjut aja! Kalo mau makan ada tuh, jangan sungkan-sungkan anggap rumah sendiri” kataku sambil meluruskan badan. Namun aku masih kuat mengesekkan kontolku ke kontolnya. Akupun tertidur lelap. Kulihat sebelah dalamnya tepat di daerah kontolnya terbungkus, warnanya menguning. Aku mulai terbakar lagi. Dan mengeluarkan dompetnya dan menglurkan sebuah kartu pengenal kepadaku. “Sudah kapan-kapan bisa kita lanjuti, nanti terlambat” kataku pada akhirnya.
