Kubalikkan tubuhnya hingga kami saling berdiri berhadapan.“Saksa, kamu nggak menyesal kan? akhh.. Bokep begini sih, terima kasih nya kelewatan deh kayaknya” kataku sedikit gagap dan jantungku berdebar kencang karena aku belum pernah main dengan perempuan lain selain pacarku sendiri.“Tidak fer, kamu memang pantas mendapatkannya, jadi hutang budi ini impas” jawab Wilona lalu dia membuka ikat rambutnya sehingga rambut panjangnya tergerai bebas sedada.“Wah liat wilona mukanya merah tu, dia malu sama kita kali ya?”kata salsa sambil tertawa.“Nggak usah malu Fer, kita kan teman dekat” kata Wilona seraya membelai pipiku dan mencium bibirku.Imanku langsung runtuh karena perlakuan mereka, begitu bibirnya menempel di bibirku langsung kusambuk dengan tarian lidahku dimulutnya, lidah kami saling beradu dengan penuh nafsu, tanganku sudah mulai memijat buah dadanya dan mulai turun meraba paha mulusnya hingga vaginanya, ku berikan sentuhan halus pada klitorisnya. enakk!” tanpa melepas batang penisku, kepalaku menyelinap ke balik ketiak kirinya, sasaranku adalah puting susunya yang indah itu.Mulutku menangkap benda itu lalu




















