Gina tak marah, hanya merintih-rintih kesakitan. Cuman kurang ramah, waktu aku godain doski malah cemberut. Bokep sex Kembali aku ingat pergumulanku selama tiga jam bersama Gina. Dan tanpa jijik ditenggaknya seluruhnya sampai tandas kemudian menjilati ujung penisku hingga bersih.Tapi sentuhan lidahnya yang penuh birahi membuatku ingin sekali lagi menusuknya. Begitupun kedua putingnya yang sudah mengeras berwarna merah marun. Kembali aku ingat pergumulanku selama tiga jam bersama Gina. Tapi yang terpenting aku harus membuktikan kesaktian ilmu Lebur Jiwa malam ini juga.Aku melangkah masuk ke pekarangan rumah. Sepi tak ada hawa manusia. Hah! Dan sekali lagi aku tusukkan batang penisku dari belakang. Melihat respon Gina, aku jilati bahkan kukulum kedua puting Gina secara bergantian. Kapasitas yang cukup banyak menetes disela-sela bibir Gina.“Telan sayang, telan..”
Kata-kataku bagai perintah.




















