Kuparkir mobilku di pinggir jalan. “Dicari, gadis berusia 17 sampai 25 tahun. Bokep sex Tapi semua itu tidak ada hasilnya. Namun Adolf tidak mengindahkannya. Mata Adolf sekilas berubah saat melihat pangkal payudaraku yang montok. Peminat diharapkan datang sendiri ke **** (edited) Agency, Jl. Kuambil surat kabar itu. Kucari tempat duduk yang kosong setelah sebelumnya mendaftarkan diriku di meja pendaftaran. Akhirnya aku dipotret dalam beberapa pose. Bagaimana pandangan orang-orang terhadapku nanti apabila foto-foto telanjangku sampai dilihat orang-orang banyak?! Pose yang pertama, aku disuruh berbaring tertelentang dengan pose memanjang di atas ranjang, dengan membuka pahaku lebar-lebar, sehingga menampakkan kemaluanku dengan jelas. Tapi menurutku sih mereka terlalu memujiku berlebih-lebihan. Kelihatannya ia sebaya denganku. Oh ya, Hanny, nama yang bagus, sebagus orangnya. Biasa-biasa aja lah!” Kupikir tak apa-apa lah kali ini. Dan aku diminta memejamkan mataku, seakan-akan aku sedang terbuai oleh kenikmatan yang tiada taranya. Dan akhirnya, aku merasa tak kuat lagi.
