kataku. Sekarang setiap aku menggosok bibir luar vaginanya, rara memekik kencang “Ohgh….Ohgh…. Bokep “Aduh sorry Rian, aku jadi ngerepotin banget” katanya. “Ahhh…Akhh….Aghkhh..” pekikan Rara makin keras seiring dengan makin cepatnya tusukan penisku.“Lagi sayang…lagi…lagi..” pekik Rara. Dan mulai mengelus-elus bibir luar memek Rara yang sudah banjir itu. “Bukan disitu” kata Rara lagi. Kakinya yang panjang dan jenjang memiliki betis seperti bulis padi. “Iya Yan..” jawabnya lemah. Aku melihat sekeliling, memang sih beberapa security dan pengunjung yang baru datang memperhatikan kita dengan tatapan aneh. Sekarang aku menjilati pentil payudara kanannya. Kemudian aku berdiri, membuka kaos dan celanaku, shinga sekarang aku dan Rara sama-sama bugil.Sesaat aku memandang tubuh Rara. Kalau aku berhenti menggesekkan pahaku, maka Rara menggerak-gerakkan sendiri pinggulnya.Tangan kananku kembali meremas pantat Rara. “Yan boleh gak nanya dulu gak ? “Kalo dah orgasme badan rasanya rileks banget, kaya diawang-awang gitu deh sangking enaknya”. “Kalo dah orgasme badan rasanya rileks banget, kaya diawang-awang gitu deh sangking enaknya”.
