“Lho Non Eliza, katanya mulai kemarin saya boleh menikmati Non?” tanya Wawan memprotesku. Bokep aku menggelengkan kepala tak habis pikir, bisa bisanya ada pembantu plus sopir yang memakai tubuh anak majikannya. Beberapa menit setelah aku orgasme, Wawan tak tahan lagi. Juga tas sekolahku, yang membuatku teringat tentang obat perangsang itu. Maka aku diam saja, membiarkan Suwito memuaskan hasratnya untuk menyemprotkan spermanya dalam liang vaginaku. “Lalu, sejak jam berapa kamu nggghh… ” belum selesai aku bertanya, Wawan sudah mulai menggenjotku dengan tak sabar, hingga aku melenguh, keenakan. Tapi penisnya yang menancap di vaginaku tidak mengendur sedikitpun. Namun selangkanganku terasa enak Dan nikmat, seperti ada penis yang mengaduk vaginaku. ngggh…. Tapi penisnya yang menancap di vaginaku tidak mengendur sedikitpun. Mungkin saja, karena kini aku sudah tak sabar lagi menunggu Suwito orgasme, karena aku ingin segera menjilati dan menyedot sperma lagi.




















