Praktis acara pada saat itu hanya jalan-jalan ke Mall dan makan di ‘food court’.Di tengah rasa bete itu aku coba menghibur diri dengan mencuri-curi pandang pada Mbak Indah, baik pada saat makan ataupun jalan. Bokep ” aku menoleh, ternyata Sarah yang langsung melambai supaya aku mendekat. Beberapa kali kugigit pelan bulu-bulu itu, sehingga pemiliknya menggelinjang ke kanan kiri. Jangankan untuk ML, sekedar menciumpun rasanya hampir mustahil. Hal itu terjadi beberapa kali, sampai akhirnya aku berhasil mengangkat kepalanya dan melepas rudalku dari mulutnya.Kuangkat kepala Mbak Indah, sementara matanya terpejam. Lumayan gede dan kelihatan menantang kalau dilihat dari samping, sehingga rasa-rasanya ingin tanganku menyusup ke balik T-Shirtnya yang longgar itu. Tapi aku sudah tidak peduli. Ada sesuatu yang pengin aku omongin sama kamu,” kata Sarah setelah aku mendekat.“Tapi Rah, sore ini aku mau ke kampung. Beberapa saat kemudian, kutekan kepala Mbak Indah ke bawah, sehingga bagian batanku pun masuk 2/3 ke mulutnya.




















