Tuh kan, aku bilang juga apa. Bokep sahutku cuek. Jantungku berdetak kencang, terus deg-degan saat melakukannya, takut kalau bibi tiba-tiba bangun dan memergokiku. Ada sedikit bulu-bulu halus disana, juga urat nadi kehijauan yang semburat tak merata. tanyaku.Gak apa-apa. Mudah-mudahan malam ini bibi bisa mimpi ketemu dia lagi. kataku.Mereka hanya tertawa mendengarnya. tanyanya.Aku mengangguk, Cuma sekali, Bi. Bukan hanya perhatian sekolah, tapi kasih sayangnya kurasakan besar pula. tanyanya.Aku mengangguk.Sejak kapan? dia tertawa.Masa sih? Kutusuk-tusukkan tepat ke bagian tengah hingga aku menemukan belahannya. tambahnya kemudian.Aku mengangguk.Setelah sekali lagi menyakinkanku, bibi akhirnya tersenyum. Kembali aku berusaha memasukkan ke lubang kelaminnya, tapi tetap sulit. Dulu sambil merem, bibi megang burung paman. tanyanya kemudian.Nggak, Bi. Apalagi, mencari waktu yang pas juga sangat sulit. tanyanya.Gak ah, Bi.
