Sepuluh menit setelah itu, Erik terlihat kejang sesaat sambil mengerang tertahan. Video bokep Kamu tidak harus memanggil aku ‘ayah’ atau sebutan lainnya, panggil saja aku Erik.”
Sambil mengalihkan pandangannya ke temannya, dia melanjutkan,”Nah.., ini adalah temanku, namanya Tomi.”
Akupun menyunggingkan senyuman ke arah Tomi yang membalasku dengan senyuman hangat.Aku sama sekali tidak percaya bahwa ternyata Erik tinggal sendirian di rumah megah seperti ini dan masih berusia 24 tahun saat itu. Kata Erik, aku sangat cantik dengan baju itu, “Kamu cocok sekali dengan warna putih, sangat matching dengan warna kulitmu.. “Tidak”, Erik masih memandangiku sambil memegang mukaku, seolah-olah aku tidak bernyawa. Hatiku terasa sakit dan ngilu. Masih kecil sudah kenal laki-laki!! Erik kembali menciumiku, kali ini dia meremas payudaraku sambil menghisapnya. Dia memandangiku yang masih berlinang air mata. Kenapa katamu?! Aku pun berteriak lebih keras dari sebelumnya.“Ohh..Maria.”
Aku merasakan tangan Erik meremas pinggulku dengan kuat.




















