Dan inilah saatnya “sang setan” lewat melemparkan bisikan racunnya yang terakhir kepada Pakde Marto.“Ambil!, Ambil!, Ambil!, Ambil!”, dan Pakde tahu persis maksudnya.Seperti bunga layu yang jatuh dari tangkainya, wajah Pakde Marto langsung jatuh merunduk. Sex bokep Biasanya kalau Iding menyentuh macam itu pasti ada maunya. Pakde sudah membayangkan pasti istrinya telah memasak air untuk kopinya lengkap dengan singkong bakar kesukaannya. Wajahnya merangsek buah dadanya. Kain penutup tubuh Surti cukup dia singkap dengan tangannya hingga ke pinggang. Kain penutup tubuh Surti cukup dia singkap dengan tangannya hingga ke pinggang. Pikiran Pakde Marto dan Surti sekarang adalah mencari tempat berteduh. Kini mereka saling memandang. Dia tahu persis kini berada di petak sawah milik Sarmin tetangganya. Kontolnya berayun-ayun mencari sasarannya. Jalan pematang langsung menjadi licin sehingga mereka berdua tidak bisa bergerak cepat. Demikian pula bagi Surti. Sehari-hari mereka bahu membahu mencari sesuap nasi membantu Pakde di sawah atau Budenya yang buka warung kecil-kecilan di rumahnya.
