Aku pun meminum teh hangat yang diberikannya, terasa nikmat menghangatkan tubuhku.“Makasih banyak ya, Mas sudah ngembaliin dompet. Video bokep Ku percepat genjotannya agar bisa cepat keluar, karena Sintapun terlihat sudah cukup lelah. Sesekali ku curi pandang,
payudaranya tampak kencang dan menggoda. “Ahhhhh…” Desahnya nikmat.Perlahan Sinta memaju mundurkan tubuhnya diatasku. Aku hampir putus asa dan berniat menitipkan dompet ke warung tadi, meski khawatir uang yang ada di dalamnya akan diambil si pemilik warung.“Yaudahlah, yang penting niatnya sudah baik…” Pikir ku dalam hati.Baru saja aku menaiki motor ku kembali, tiba-tiba pintu pagar terbuka. Di rumah pun tidak ada orang tua yang menunggu karena orang tuaku sedang bepergian ke luar kota. Aku ingin membiarkannya menikmati sisa-sisa kenikmatan sambil mengumpulkan tenaga.“Huh huh, aku suka banget gaya permainan kamu masss…” Ujar Sinta, matanya masih terpejam, mulutnya masih terbuka untuk mencari nafas yang tersengal.Aku hanya diam tersenyum.




















