Sepertinya tidak kusia-siakan kenikmatan ini tiap detik.Iban sekali-kali memasukan jarinya ke vaginaku dan memasukkan lidahnya ke vaginaku.“Oh… enak sekali,” jeritku.Terasa seluruh lorong dan dinding vaginaku penuh dengan penis besar kepunyaan Iban. Karena besoknya kami berjanji akan ketemu lagi. Bokep sex Penis Iban yang sudah sangat keras sekali membuatku bernafsu untuk melawannya.Dan permainan mulut Iban di vaginaku juga membuatku benar-benar terangsang dan sepertinya saat-saat seperti ini tidak ingin kuakhiri.“Iban… aku mau keluar lagi… aku tidak tahan lagi honey…”
“Tahan sebentar Ros, aku juga mau keluar..”Tiba-tiba Iban langsung merubah posisi. Dan, lama-kelamaan tangan Iban mulai meraba sekitar dadaku.“Jangan Iban, aku tidak mau secepat ini, lagi pula kita melakukannya di depan jalan, aku malu Iban,” jawabku.Sebenarnya aku ingin dadaku diremas oleh Iban karena aku sudah mengidam-idamkan dan sudah membayangkan apa yang akan terjadi berikutnya.“Ros, bagaimana kalau kita nonton aja. Dan memelukku sambil melepaskan ikatan BH yang kupakai. Walaupun udara di kamar itu sangat dingin, tapi hawa yang kami keluarkan mengalahkan udara
