Di puncak gunung dadanya jari tanganku memutar dan memelintir ujungnya yang menonjol dan menegang.Ketika jemari tangan saya berkutat dengan payudaranya, ciuman saya beralih ke lehernya yang jenjang. Sosok yang selalu hadir didalam mimpi saya. Bokep sex Kemudian saya mengalihkan tangannya ke atas, sehingga saya bisa melihat ketiaknya yang mulus tanpa bulu. “Ah… Enak… Vii…” harus saya akui bahwa permainannya begitu nikmat.Setelah pinggul saya terasa capek, saya mengganti gerakan saya dengan gerakan memutar. Saya sendiri berusaha menekan tongkat wasiat saya sedalam-dalamnya.Akhirnya arus kenikmatan kedua tersebut tiba juga diiringi teriakan Vivi yang begitu keras. Kemudian jari tangan saya berusaha menyibak bulu yang menutupi bibir kemaluannya. Keharuman sabun yang dia pakai sewaktu mandi masih terasa.Kemudian lidah saya mulai menyusuri daerah dadanya. Rekan kerja saya? Dengan buas saya mencium dan mengulum bibirnya sambil menjulurkan lidah saya menyusuri bibir yang terasa hangat.Merasakan nafasnya yang mulai memburu, saya mengarahkan tangan saya ke buah dadanya yang masih tertutup bra hitam. Saat ini saya tidak




















