Semacam aliran aneh menjalari sekujur tubuhku.Antara sadar dan tidak sadar, kulihat temanku itu tersenyum. Lalu diciuminya bagian telinga dan leherku. Bokep “Ouuhhh Don!” desahku.Temanku meraih tubuhku yang ramping. Tampaklah pahaku yang putih dan mulus itu. Kehidupan kami berjalan normal seperti layaknya keluarga bahagia. Tapi sekonyong-konyong mataku berkunang-kunang. Memang rasanya kepalaku sudah mulai tidak sakit lagi. Aku mulai menggerinjal-gerinjal. Bahkan aku menjadi mahasiswi baru primadona di kampus.Akan tetapi karena pengawasan orang tuaku yang ketat, di samping pendidikan agamaku yang cukup kuat, aku menjadi seperti anak mama. Tiba-tiba aku seperti terkejut ketika lidahnya mulai menjilati ujung puting susuku yang tidak terlalu tinggi tapi mulai mengeras dan tampak menggiurkan.Seperti mendapat kekuatanku kembali, segera kutampar wajahnya. Matanya terbelalak melihatnya. Kuakui, wajahku terbilang cantik, mata indah, hidung bangir, serta dada yang membusung walau tidak terlalu besar ukurannya.Semua itu ditambah dengan tubuhku yang tinggi semampai, sedikit lebih tinggi dari rata-rata gadis seusiaku, memang membuatku lebih menonjol dibandingkan yang lain.




















