Kutundukkan kepalaku untuk melihat yang sedang dikerjakan Stella pada kemaluanku. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti ia agak kesulitan pada saat ingin membuka ikat pinggangku sebab dia hanya menggunakan satu tangan. Bokep Aku meraba ke arah bawah. Kuakui bahwa hampir semua wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan postur tubuh yang proporsional dan aduhai. Kukabulkan permintaannya karena aku sendiri sedang bebas, dan kuputuskan untuk naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Gila, belum pernah aku dihisap seperti ini, pikirku. Seperti disambar petir mendengar kata-katanya, dan secara reflek aku menengok ke kiri melihat dia, tampaknya dia serius dengan apa yang barusan ia katakan. Kupegang kepalanya mengikuti gerakan naik turun.“Stella, aku sudah nggak tahannn…” kataku agak lirih menahan ejakulasi. Aku dapat rasakan rambut kemaluannya tipis. Kubuka telapak tanganku mengikuti bentuk payudaranya yang bulat. Aku naik-turunkan jari telunjukku. Stella sendiri tidak tahu apakah salon merupakan sebuah kedok atau seks adalah sebuah tambahan.


















