Aku telanjang bulat di hadapan Silvia. Kencan seks yang ku baca di situs internet semula kukira hanyalah bohongan belaka. Bokep sex Selang beberapa menit kemudian kuangkat kepalaku sambil tetap kumainkan tangan kiriku, kemudian kulihat memek Silvia yang basah. Kulihat Silvia menggelinjang seperti kesakitan.“Pelan-pelan, Yang!”, ujarnya berharap, suaranya terdengar sesak.Aku sekarang mengerti. Seperti orang terengah-engah kecapaian.“Ehh.. Tak mampu aku menahan ledakan birahi yang menghambat nafasku. Lendir dan liurku telah banjir di gerbang vaginanya. Memang indah membangkitkan birahi. Karuan saja, perasaan dadaku jadi plong. Kulihat kaki Silvia sudah mengejang. Jelas semua! Mataku terpejam rapat seolah tidak ada tenaga untuk membukanya. Ketika itu seolah-olah aku merasakan ada denyutan yang menandakan air maniku akan keluar. Kemudian kutarik ke belakang perlahan-lahan. dadaku berdetak. Setelah itu, kami terkapar berdua.Ketika aku bangun hari sudah siang. Sebab, aku memang bisa dapet teman kencan untuk making-love dengan wanita keturunan tionghoa cina.




















