Kami terbaring kelelahan di atas kasur itu. Bokep sex Mulut dan lidahnya menjilat-jilat penuh nafsu di sekitar kemaluanku yang tertutup rambut lebat itu. Pak Hr menyetubuhi aku dengan cara itu. Bergegas pula Pak Hr melucuti kaos oblong dan sarungnya. Berutung kali ini, aku bisa memaksanya menandatangani berkas ujian susulanku.“Masih ada mata kuliah Pengantar Berorganisasi dan Kepemimpinan”, katanya sambil membubuhkan nilai A di berkas ujianku. “Ngapain kau cari-cari dosen killer itu?”, Ratna itu bertanya heran. Aku menggerakkan tanganku untuk menyeka bibir bawahku itu dan tanganku pun langsung dipenuhi dengan cairan kental berwarna putih susu yang berlepotan di sana.“Bukan main Winda, ternyata kau pun seperti kuda liar!” kata Pak Hr penuh kepuasan. “He-eh deh, sampai nanti!” Ratna berlalu.Dengan memberanikan diri aku mengetuk pintu. Bergegas pula Pak Hr melucuti kaos oblong dan sarungnya. Ingin rasanya membiarkan lelaki tua ini berlaku semaunya atas diriku. Laki-laki itu benar-benar luar biasa tenaganya. “Kenapa tidak besok pagi saja?”, protes aku tak puas.




















