Tapi sesudahnya, terasa adem.“… Ooohhh Eddy, I love you. Bokep Tubuhku ditarik mendekat ke tubuhnya, kontolnya masih tertanam dalam pantatku. Spermaku menyembur ke depan dan jatuh melumuri lantai kamar Eddy yang bersh mengkilap. Daripada proyek kita keteter, bendingan gue yang berinisiatif duluan,” jawabku.Kali ini, Eddy mulai terlihat tenang. Tolong ngentotin gue… Uuugghh… Tolong donk… Uuugghh… Gue butuh banget nih…”Eddy memang anak yang baik. Aduh, gue yang jadi malu, nih,” candaku.Dibujuk begitu, Eddy pun tak malu lagi. Punggungnya yang telanjang nampak indah sekali, ingin sekali kupeluk. CCRROOTT!!! Dengan santai, saya melepaskan kancing seragamku satu-persatu. Hal terakhir yang saya inginkan adalah bersaing dengannya dalam karya ilmiah. Mungkin karena bukan dia yang harus diteliti. Lemas, kusandarkan tubuhku pada Eddy-ku yang tersayang. Hebat! Mungkin akan kuceritakan nanti:) Ingat, kocok terus kontol kalian!!!*****E N D Memang rumahnya tak sebesar istana presiden, tapi cukup megah untuk ukuranku.




















