Santipun memperkenalkan diriku pada mereka.Aku kagum pada rumah mereka yang sangat luas. Bokep Tadi macet total tuh.. Susanpun mengerang kenikmatan.Setelah itu, dia kembali berdiri dan kemudian berbalik membelakangiku. Sudah tua, botak, perutnya buncit lagi”.Aku tertawa geli dalam hati. Santipun kemudian meninggalkan Pak Harry, mungkin dia pergi ke toilet untuk membersihkan tangannya.Sementara itu Susan masih dengan bernafsu menikmati kemaluanku yang besar. Akupun tidak begitu menghiraukannya karena aku sangat puas dengan pengalaman pesta seks ku tadi. Aha.. Very big.. Meskipun sebenarnya aku tidak perlu lihat yang seperti ini, mengingat tubuh Susan sudah sangat mengundang gairahku. Akupun mencoba menikmati adegan di layar TV. Bayangkan saja, sudah beberapa jam aku di jalan tadi. Kucium bibirnya sambil tanganku mengelus-elus pundaknya. Saya sedang makan siang nih. Aku dan Susanpun langsung berciuman begitu duduk di sofa. Buah dadanya besar dan padat menjulang, dengan puting yang kecil berwarna merah muda. He..Mungkin besok pagi saja aku akan pesta seks dan menikmatinya kembali, karena Pak Arief
