Kata Pak Martin sebentar lagi sampai ke tujuan. Sex bokep Veggy’nya hangat sekali bagian dalamnya, bulunya lebat. Otomatis aku peluk erat-erat dan semakin erat. Veggy’nya dari ‘Mr. Anisa minta aku meminjamkan jakaetku. Di hari terakhir itu, kesmpatan kami pakai semaksimal mungkin. Dia minta agar aku meremas-remas payudaranya, lalu memainkan lubang ‘Ms. Soalnya, acara kami itu diadakan pada awal musim hujan. Kami ngobrol ngalor-ngidul, soal kondom, soal sekolah, soal nasib guru, dsb. Aku dan Anisa layaknya seperti Tarzan dan pacarnya di tengah hutan. Hujan semakin lebat dan kabut tebal sekali, udara menyengat ketulang sumsum dinginnya. Anisa mencubiti aku, menjambak rambutku, rupanya dia ” keluar”, dan menjerit kenikmatan, lalu aku menyusul yang “keluar” dan oh, oh..oh..muncratlah air maniku dilubang ‘Ms. Romantis sekali tempat kami itu. Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sebuah tepian batu cadas yang sedikit seperti goa. Kami ngobrol ngalor-ngidul, soal kondom, soal sekolah, soal nasib guru, dsb. Ada yang sedikit mengganjal hati saya, yakni Ibu Guru
