uussh… iya utik-utik gitu… telunjuknya juga korekkkk… awwwwwwhhh…..”Mbak nila dengan giatnya menggerakan jempolku untuk lagi mengusap-usap klitorisnya. Bokep Mana sini piringnya..”Akupun membuka pintu dan menyerahkan piring kotor tadi dan kemudian segera balik badan merebahkan badan lagi di kasur berusaha memejamkan mata.“Masih puyeng yah? Rasanya seperti Hangover, kepalaku terasa ringan dan aku nyaris tidak bisa mengingat kejadian tadi malam. Meski ia nampak shock, dengan cepat ia mengangguk-anggukan kepalanya seakan memberi kode padaku untuk melanjutkan seranganku. Kami berdua sama-sama terbuai kenikmatan terlarang.Hingga akhirnya aku merasakan tubuh bagian bawahku seperti kaku. Badanku melayang, bagai diterpa ombak kenikmatan hingga serasa seperti mati rasa, tak memperdulikan semburan demi semburan yang mengotori tangan halus mbak nila serta boxer yang kukenakan.“Aakkhhh…”Mbak nila terpekik antara kaget dan senang ketika merasakan tangannya basah.




















