Bedanya, mereka bukan lagi mengagumi ketampananku, melainkan sedang menertawakanku.“Aduh, telingaku sakit, Nit.” protesku sambil berusaha melepaskan tangannya yang masih saja menjewerku.“Biarin, biar sekalian telinganya copot!” sahut Nita tanpa mempedulikan rintihan dan ringisanku.Emmmm…. Aku sangat tergiur dengan bentuk tubuhnya, dari belakang lekukan tubuhnya terlihat sangat indah. Bokep Jadi hal yang wajarkan kalau aku gak ngunci pintu kamar mandi.”“Iihhhhhh… Bram, sudah deh gak usah ngalihin pembicaraan. Mikir…. Nit aku balik dulu ya! Bentar-bentar!! Dengan cepat wanita itu jongkok di depanku dan tangannya meraih batang penisku dan mengocoknya.“Kok jadi wajahnya Nita yang ada di imajinasiku?” tanyaku dalam hati. Ia akan muncul secara tiba-tiba ketika ada kupu-kupu lain mencoba mendekat untuk hinggap di tangkai mawarku. Laptopmu tak bawaknya entar di rumah tak benerin.”“Gak usah Bram, gak papa kok, kan aku masih ada Ipad.”“Emmm… Oh ya, kamu gak papa ta Nit di rumah sendirian?” tanyanya.“Kenapa emangnya?




















