Jam 3 sore Alia meneleponku. Sex bokep Aku amati dadanya dari samping, rasanya wajar-wajar saja. Untuk kesekian kalinya kami bersetubuh dengan cara yang sama, cuma kewanitaannya yang terbuka. Disini aku lama mengeksplorasi bibir dan lidahnya. “Ah.. “Nggak ah, justru gue seneng loe pakai seragam.”
“Oh iya? Dagunya kugigit pelan, Alia melenguh Lehernya kutelusuri dengan bibirku, Alia mengkikik. Detik-detik berikutnya akan lancar saja, pikirku. “Terus nanti selesai job training di situ, ngapain?” pancingku memulai obrolan. Aku harus cari akal supaya bisa kabur dari rumah sekitar seminggu. Inilah tubuh yang beberapa hari terakhir ini terus tertutup walaupun banyak kali aku ‘menyuntik’ maniku. Rupanya, begitu aku “turun” dari tubuhnya setelah persetubuhan kami terakhir lewat tengah malam tadi Alia langsung tertidur. Bulu-bulu di tengah paha yang membuka itu begitu kontras dibanding sekelilingnya. Dan.. Beberapa kali aku berusaha membuka pakaian atasnya, dia selalu menolak. “He he.. Alia tak bisa setiap hari “mengunjungi famili”. Betapa indahnya Alia!




















