Aku bangkit dari tempat tidur. Video bokep “Sorry ya, Roy..!” katanya merajuk. Sejenak kuperhatikan bayanganku yang terpantul jelas pada cermin lebar yang terletak persis di hadapanku. Aku menyalakan sebuah kipas angin dari sebuah remote. Aku menarik napas sesaat. Ia lalu meneruskan kata-katanya. Aku segera bangkit mengangkat telepon yang terletak di atas sebuah meja rias di sudut ruangan. Pikiranku menjadi teringat kembali pada mimpi yang sempat kualami.Saat itu aku berada di sebuah bar. “Oufh..!” Aku menghela napas sesaat. Aku mengenakannya, menutupi auratku yang besar kecoklatan. Aku menarik napas panjang. Jam dinding kamar itu sudah menunjukan pukul duabelas kurang sedikit. “Nggak masalah kok, Lin.. Perlahan-lahan aku berjalan menuju kamar mandi. Kulihat air itu menjadi bergulung-gulung membentuk pusaran lalu menghilang ke dasarnya mengeluarkan bunyi yang berdesis.




















