Dengan penuh kasih sayang aku menelan semua cairan kental itu.Hari-hari selanjutnya berlalu dengan biasa. Bokep Tubuh kami masih sama-sama telanjang.Aku lihat si Eki masih nyenyak tidur. Kami memang biasa saling terbuka soal kebutuhan seks kami.“Kocok aja, Mas. Kurangkul kembali tubuh kecil itu dan kuciumin pipinya. Aku memakai kerudung, dengan baju atasan longgar yang menutup sampai bawah pinggang. Jelli itu kuoleskan ke seluruh batang Eki, dan sebagian kuusap-usapkan ke sekitar lobang pantatku. Aku segera berdiri mengangkang di depannya dan memegangi dua tangannya untuk menariknya berdiri. Kami berpelukan dengan telanjang bulat sepanjang malam.Esoknya, aku bangun jam 6 pagi. Segala macam gaya berhubungan badan kami lakukan.Kami bercinta sangat sering, minimal seminggu 3 kali. Eki sih oke-oke saja.Dia juga khawatir, walaupun dia sangat senang ketika masuk ke lubang pantatku.Untung aku dan suamiku juga kadang-kadang memakai kondom, sehingga aku tidak canggung lagi membeli kondom di apotik. Dia mendukung kehamilanku saja sudah sangat membahagiakanku. Aku harus ikut pengajian dengan ibu-ibu kampung.
