Aku memicingkan mata, menguceknya dengan tanganku. Bokep Saat itu sikuku menyenggol rak sepatu. Perlahan kutekan dadanya, tetap tidak ada reaksi. “Sapto. Membasahi celanaku, juga sedikit membekas di daster Kak Tina.Paginya aku takut-takut, kalau Kak Tina tahu ada sisa sperma di dasternya. Mataku kupejamkan, berpura-pura seperti orang tidur. Perlahan kutekan dadanya, tetap tidak ada reaksi. Tapi entah kenapa, sangat mengundang gairah lelakiku saat itu. Ternyata Kak Tina tidak mengenakan bra. Aku pun berdiri. Bukan, beliau orang baik (sampai sekarang aku selalu mengingatnya, ayah angkatku itu). Keringatnya mengucur, bau badannya tercium begitu menyengat. Saya belum pernah Kak Tina ijinkan membacanya”. Ternyata yang melakukannya pacar Kak Tina, seorang tukang becak yang sering mengantarnya kalau pergi pasar. Tanpa apa-apa. Aku membiarkan saja. Tapi aku cukup puas.Sekali waktu, dengan berpura mengigau, aku merangkak di atas tubuhnya. Kak Tina nafasnya tak teratur saat membaca bagian yang menceritakan permainan cinta Marisa dengan beberapa laki-laki. Dia tidak melarang.




















