hh.. Bokep Sialan! Lagi-lagi ia menyunggingkan senyum manisnya yang menawan. Karena ada kecocokan, kami akhirnya jadian juga dan resmi pacaran tepatnya pada waktu akhir semester pertama. “Mmm… buatmu aku senang melakukannya,” pijatannya semakin ke bawah dan sekarang tangannya sedang menari di pinggangku, wah geli juga nih, dan kemaluanku pun mulai “bereaksi kimia”.“Eh.. Ia kelihatanya suka cairanku, ia menjilatinya sampai bersih, aku pun lemas.“Gimana… enak kan? Aku pun mencabut batang kemaluan ku dan ia pun segera menghisapnya. Aku tidak melewatkan kesempatan itu, segera kuraih tangannya dan aku segera menindihnya. Dan aku melihat bahwa Ema itu orangnya blak-blakan kok. Kemudian aku tengkurap, ia mulai memijitku dari punggung atas ke bawah. “Hufff… OK lah,” kataku pasrah. ckk.. “Augghh… aku nggak tahan nihhh…” Kemudian ia mulai menghisapnya seraya tangannya mengelus buah zakarku.“Aduhhh… arghh.. Memasuki pertengahan semester aku mulai kenal dan akrab dengan seorang cewek, sebut saja namanya Ema. “Entar lagi lah, pijitin dulu badanku,” kataku. ckk.. ennakkk…” katanya. “Pasti!” kataku.




















